Dari Darul Ulum untuk Negeri: Menghidupkan Nilai Pancasila di Tanah Santri

Refleksi Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025

Dari Pesantren, Menjaga Api Pancasila, Merawat Indonesia

Darul Ulum Tlasih, Sidoarjo — 1 Juni 2025
Hari ini, seluruh bangsa Indonesia bersatu memperingati momen bersejarah yang sangat penting: Hari Lahir Pancasila. Tanggal 1 Juni bukan hanya sekadar hari biasa, melainkan hari kelahiran nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi negara kita — nilai yang mengikat keberagaman menjadi satu kesatuan utuh bernama Indonesia.

Pancasila adalah roh, jiwa, dan pedoman bangsa dalam menghadapi segala tantangan zaman. Di dalamnya terkandung nilai luhur yang menuntun setiap anak bangsa untuk hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan terus membangun negara yang adil dan makmur.

Pancasila dan Pesantren: Simpul Kebangsaan dan Keimanan

Sebagai pondasi ideologi, Pancasila sangat selaras dengan nilai-nilai Islam yang diajarkan di pesantren. Pondok Pesantren Darul Ulum Tlasih, yang selama ini menjadi benteng penguatan akidah dan pembentukan karakter santri, juga menanamkan nilai kebangsaan dan cinta tanah air dengan sangat dalam.

Setiap sila Pancasila menjadi pengingat dan pembelajaran bagi santri:

• Ketuhanan Yang Maha Esa menguatkan pondasi tauhid dalam hati, bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa dan segala sesuatu harus dijalankan dalam keridhaan-Nya.

• Kemanusiaan yang adil dan beradab mengajarkan kita untuk selalu berbuat ihsan dan berlaku adil dalam kehidupan sosial.

• Persatuan Indonesia menanamkan rasa ukhuwah wathaniyah yang kuat, menyatukan keberagaman suku, budaya, dan agama menjadi satu bangsa.

• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan membimbing kita untuk selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.

• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi amanah agar semua lapisan masyarakat mendapat hak yang adil dan seimbang demi kesejahteraan bersama.

Peran Pesantren dalam Merawat Keindonesiaan

Pesantren bukan hanya pusat ilmu agama, tetapi juga benteng utama menjaga keutuhan dan keutuhan bangsa. Dari pesantren, lahir para ulama, cendekiawan, dan pemimpin yang tidak hanya menguasai ilmu agama tapi juga paham tanggung jawabnya sebagai warga negara yang cinta tanah air.

Di Pondok Pesantren Darul Ulum Tlasih, para santri dididik tidak hanya untuk menguasai kitab kuning, tapi juga untuk menjadi insan yang berjiwa nasionalis. Mereka diajarkan pentingnya toleransi, moderasi, dan semangat gotong royong demi persatuan dan kesatuan Indonesia.

Menghidupkan Semangat Pancasila dalam Kehidupan Santri

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, berbagai kegiatan diadakan di pesantren:

• Pengajian kebangsaan dengan tema menguatkan nilai Pancasila dalam kerangka keislaman.

• Doa bersama memohon agar bangsa ini selalu diberkahi dan dijaga dari perpecahan.

• Pembacaan ikrar santri Pancasila sebagai komitmen menjaga persatuan dan memperkuat NKRI.

• Pameran dan lomba karya santri dengan tema kebangsaan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Kegiatan ini menjadi bagian dari usaha pesantren untuk menjadikan Pancasila sebagai "living values" yang bukan hanya dibaca dan dihafal, tapi juga diamalkan dalam sikap, perilaku, dan kehidupan sehari-hari.

Pesan untuk Santri dan Generasi Bangsa

Saudaraku para santri, kalian adalah penerus perjuangan bangsa. Dunia yang semakin kompleks menuntut kita untuk menjadi generasi yang kuat secara iman dan berwawasan luas. Jadilah pribadi yang tangguh, yang bisa menggabungkan ilmu agama dengan kecintaan kepada bangsa dan negara.

Ingatlah, Pancasila adalah anugerah yang harus kita jaga bersama. Menjaga Pancasila berarti menjaga persatuan, menolak perpecahan, dan selalu mengutamakan musyawarah serta keadilan. Dengan niat ikhlas dan usaha yang sungguh-sungguh, kita bisa mewujudkan Indonesia yang damai, makmur, dan beradab.

Batin Bawah: Dari Hati Santri untuk Indonesia

Cinta tanah air bukan sekadar kata, tapi tekad yang terpatri dalam dada.
Dari pondok yang sederhana, kami belajar makna pengorbanan. Dari surau dan kitab, kami temukan makna pengabdian.

Santri tidak hanya bermimpi untuk dirinya, tetapi berjuang untuk ummat dan bangsanya. Karena kami yakin,

Cinta kepada Allah menumbuhkan takwa.
Cinta kepada negeri menumbuhkan tanggung jawab.

Untuk kalian para pejuang ilmu
Tetaplah semangat meski lelah, tetaplah tersenyum meski diuji. Karena setiap hafalanmu, setiap sujud dan doamu, adalah bagian dari perjuangan untuk Indonesia yang lebih kuat.

Jangan pernah remehkan peran santri.
Dari kitab suci ke bumi pertiwi, dari lantunan doa ke langkah pasti, dari kamar kecil ke panggung negeri — santri bisa menjadi apa saja, asal istiqamah, ikhlas, dan cinta tanah air.

Teruslah melangkah meski perlahan, karena masa depan negeri ini bisa lahir dari tangan-tangan yang tak pernah menyerah.

Selamat Hari Lahir Pancasila!
"Dari Pesantren Darul Ulum, kami jaga Indonesia — dengan ilmu, iman, dan cinta."

Santri Darul Ulum — Santri Pancasila:
Tangguh dalam iman, unggul dalam kebangsaan, dan tulus dalam pengabdian.